MMAS

MMAS
Bersama Sastrawan Agus R Sarjono

Rabu, 05 Agustus 2009

Tanam Badan

Tolak Hasil Pilpres, Pendukung Mega-Prabowo Tanam Badan
detikcom - Kamis, Agustus 6
Merasa kecewa dengan pilpres yang dirasa sangat berbau Amerika, Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) yang merupakan pendukung Mega-Prabowo akan menggelar aksi tanam seluruh badan. Aksi ini sebagai ekspresi kekecewaan dan penolakan terhadap hasil pilpres.
"Pemilu yang palsu bukan untuk memilih Presiden RI tetapi memilih presiden bagian dari Amerika, oleh karena itu kami dari Bendera akan melakukan aksi tanam seluruh badan hingga yang terlihat hanya kepala saja," demikian bunyi pers release yang diterima detikcom dari Bendera, Kamis (6/8/2009).
Dalam pers releasenya, Bendera mengungkapkan kekecewaannya terhadap segenap komponen pilpres. Melalui aksi tanam badan ini Bendera ingin menyampaikan pesan bahwa mereka tidak rela Indonesia dikuasai Amerika.
"Jika biaya kampanye dari Texas Capital Corp adalah perusahaan Amerika, penghitungan suara didanai IFES perusahaan Amerika, pemantau pemilunya Yayasan Jimmy Carter dari Amerika juga. Aksi ini adalah bentuk ketidakrelaan kami pada bangsa Amerika," demikian lanjutan pers release tersebut.
Adapun aksi tanam badan ini akan dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB di kompleks posko Bendera, di Kantor DPP PDIP, Jl Diponegoro Nomor 58, Jakarta Pusat.

2 komentar:

Wal azhar mengatakan...

Menurut saya, apa yang dilakukan oleh pendukung Mega-Prabowo ini tidak mencerminkan prilaku seorang yang berpendidikan. Alasannya karena apa yang mereka lakukan ini tidak akan merubah merubah hasil pemilu yang lalu, bahkan mereka hanya akan menyiksa diri sendiri. Padahal, mereka bisa mengajukan tuntutan mereka ini ke Mahkamah Konstitusi, dan memberikan bukti pendukung atas pernyataan mereka tersebut.

Wal azhar mengatakan...

Menurut saya, apa yang dilakukan oleh pendukung Mega-Prabowo ini tidak mencerminkan prilaku seorang yang berpendidikan. Alasannya karena apa yang mereka lakukan ini tidak akan merubah merubah hasil pemilu yang lalu, bahkan mereka hanya akan menyiksa diri sendiri. Padahal, mereka bisa mengajukan tuntutan mereka ini ke Mahkamah Konstitusi, dan memberikan bukti pendukung atas pernyataan mereka tersebut.


SYAWAL ABBAS
XII IA 4, smansa
13231