MMAS

MMAS
Bersama Sastrawan Agus R Sarjono

Rabu, 12 Agustus 2009

STRATEGI PEMBELAJARAN


STRATEGI PAKEM DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA
Oleh: Muhammad Arifai, S.Pd

A. Pendahuluan
Tidak dapat dipungkiri bahwa kita yang hidup di tengah-tengah arus teknologi informasi yang dahsyat dituntut untuk dapat membaca dan menyerap informasi yang setiap hari menyerbu kita. Berpuluh-puluh koran dan majalah tidak pernah jemu-jemu menyodorkan informasi untuk dibaca. Bahkan dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, melalui internet kita sudah dapat mengakses informasi dari berbagai belahan dunia dalam waktu singkat tanpa harus meninggalkan tempat duduk kita. Semua kegiatan tersebut tentu memerlukan kegiatan membaca, seperti membaca cepat.
Harras dan Lilis, S. (2003 : 1) mengemukakan bahwa membaca menduduki posisi serta peran yang sangat penting dalam konteks kehidupan umat manusia, terlebih pada era informasi dan komunikasi seperti sekarang ini. Membaca juga merupakan jembatan bagi siapa saja dan di mana saja yang berkeinginan meraih kemajuan dan kesuksesan, baik di lingkungan dunia persekolahan maupun di dunia pekerjaan. Oleh karena itu, para pakar sepakat bahwa kemahiran membaca merupakan prasyarat mutlak bagi setiap insan yang ingin beroleh kemajuan.
Kegiatan membaca merupakan kegiatan berkomunikasi yang penting dan harus dikuasai oleh setiap siswa. Kegiatan membaca setiap hari digunakan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), terdapat materi pembelajaran membaca cepat pada setiap tingkatan atau kelas. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan membaca cepat merupakan kegiatan membaca yang perlu dan penting dikuasai oleh setiap siswa. Namun, terkadang guru menyajikan pembelajaran membaca cepat tanpa memperhatikan aspek kreatif, efektif, dan menyenangkan. Akibatnya, siswa merasa jenuh mengikuti kegiatan pembelajaran dan pembelajaran pun berlangsung tanpa menghasilkan tujuan yang ingin dicapai. Pembelajaran membaca cepat dikatakan berhasil apabila siswa dapat membaca 300 – 350 kata per menit (Kpm) dan memahami isi bacaan yang berupa : mampu menemukan ide pokok setiap paragraf, menemukan informasi tertentu, dan menjawab pertanyaan bacaan dengan benar minimal 75 %. Untuk itu, perlu diupayakan strategi pembelajaran membaca cepat yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan guna mencapai tujuan tersebut.
Kata kunci: Strategi Pakem dalam pembelajaran membaca.


B. Pengertian Strategi dan PAKEM
Kata strategi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Sedangkan Pakem berarti Pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.
Menurut Pusat Pengembangan Sekolah Efektif (P2SE) UNM (2007), kata aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan memiliki pengertian yaitu: aktif, maksudnya guru aktif memantau kegitan belajar siswa, memberi umpan balik, mengajukan pertanyaan terbuka, dan menanyakan gagasan siswa. Sedangkan bagi siswa kata ”aktif” itu bermakna mengajukan perertanyaan, mengemukakan gagasan, mempertanyakan gagasan orang lain, terlibat secara mental, dan melakukan percobaan.
kreatif, maksudnya guru mengembangkan kegiatan yang beragam, memberi tugas yang bervariasi, menerapkan teknik curah pendapat, dan mengembangkan berpikir divergent. Sedangkan untuk siswa, kata ”kreatif” berarti siswa merancang sesuatu, membuat karya, menulis gagasan, mengarang, dan menemukan sendiri.
Selanjutnya, kata efektif bagi guru adalah mencapai tujuan pembelajaran dan memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Untuk siswa, kata ”efektif” dimaksudkan menguasai kompetensi dasar dan menguasai keterampilan yang diperlukan. Kata menyenangkan untuk guru, berarti tidak membuat anak atau siswa takut salah, takut ditertawakan, takut disepelekan, dan menciptakan suasana yang kondusif yaitu hidup, hangat, dan menghargai. Sedangkan untuk siswa, kata ”menyenangkan” berarti berani mencoba, berani bertanya, berani mengemukakan pendapat, berani berbeda pendapat, dan bergairah mengikuti kegiatan belajar.
Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa kegiatan pembelajaran aktif jika dalam kegiatan pembelajaran tersebut, siswa bertindak sebagai subjek dan guru hanya bertindak sebagai fasilitator. Dikatakan kreatif jika dalam kegiatan pembelajaran terdapat hal-hal baru yang diciptakan oleh guru yang menjadikan siswa lebih mudah menyerap materi pembelajaran yang disajikan. Sedangkan efektif berarti hasil yang dicapai dalam kegiatan pembelajaran tersebut sesuai dengan yang diinginkan atau diharapkan yakni mencapai ketuntasan, dan menyenangkan yang berarti siswa merasa senang dan tidak takut-takut dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Untuk menghasilkan kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, dalam kegiatan pembelajaran seperti membaca cepat, perlu dilakukan perencanaan yang cermat dengan memperhatikan maksud dari setiap kata yang membentuk akronim Pakem tersebut.


C. Strategi PAKEM dalam Pembelajaran Membaca

Silitonga,dkk. (1984: 8) mengemukakan bahwa keberhasilan pengajaran membaca ditentukan oleh dua faktor dominan yaitu: (1) faktor dari dalam diri siswa sendiri seperti minat, perhatian, kematangan siswa, dan sikap sosial; (2) faktor dari luar siswa seperti lingkungan sekitarnya, situasi, kondisi sosial, ekonomi, keluarga, kondisi sekolah, dan kondisi program pengajaran membaca.
Berdasarkan hal itulah maka dalam pembelajaran membaca di sekolah seharusnya guru memperhatikan kedua faktor tersebut seperti minat dan perhatian siswa, serta kondisi program pengajaran membaca. Salah satu upaya ke arah pemenuhan faktor-faktor tersebut adalah menerapkan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM). Pembelajaran membaca cepat yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. menuliskan kompetensi dasar (KD) yang akan dicapai beserta indikatornya.
2. membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil (satu kelompok dua orang).
3. menugaskan kepada setiap kelompok untuk mencari bacaan di internet.
4. menuliskan petunjuk penelusuran melalui Internet dengan cara:
a. menuliskan alamat situs web pada address bar Serch Engine.
Misalnya: http://http://www.google.com/;
http://www.blogger.com/MATERI%20PEMBELAJARAN/MATERI%20DIKLAT%20BAHAN%20AJAR/TESL_TEFL_TESOL_ESL_EFL_ESOL%20Links.htm;
b. Menuliskan kata kunci pada bagian pencarian search engine.
Misalnya: Teks Perkembangan Iptek.
5. menyediakan stopwatch (HP yang memiliki stopwatch) bagi setiap kelompok untuk digunakan mengukur waktu membaca teks di internet.
6. setiap kelompok mencatat waktu baca anggota kelompoknya secara bergantian dengan diawasi oleh guru mata pelajaran.
7. mencatat atau menulis ide pokok setiap paragraf yang dibaca.
8. membuat pertanyaan tentang isi teks yang dibaca.
9. menyimpulkan isi teks yang dibaca.
10. menyampaikan di depan kelas hasil pekerjaan tersebut untuk ditanggapi oleh siswa (kelompok) lainnya.
Dengan penerapan langkah-langkah yang disebutkan di atas dalam pembelajaran membaca seperti membaca cepat, siswa akan aktif menemukan sendiri teks bacaan yang disenanginya, aktif membaca dan menemukan ide pokok dan intisari bacaan. Selain itu, siswa juga memiliki kreativitas menemukan bacaan dan mendownload teks bacaan dari internet.


D. Simpulan dan Saran
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran aktif jika dalam kegiatan pembelajaran tersebut, siswa bertindak sebagai subjek dan guru hanya bertindak sebagai fasilitator. Dikatakan kreatif jika dalam kegiatan pembelajaran terdapat hal-hal baru yang diciptakan oleh guru yang menjadikan siswa lebih mudah menyerap materi pembelajaran yang disajikan. Sedangkan efektif berarti hasil yang dicapai dalam kegiatan pembelajaran tersebut sesuai dengan yang diinginkan atau diharapkan yakni mencapai ketuntasan, dan menyenangkan yang berarti siswa merasa senang dan tidak takut-takut dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Pembelajaran membaca cepat yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. menuliskan kompetensi dasar (KD) yang akan dicapai beserta indikatornya.
2. membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil (satu kelompok dua orang).
3. menugaskan kepada setiap kelompok untuk mencari bacaan di internet.
4. menuliskan petunjuk penelusuran melalui Internet dengan cara:
a. menuliskan alamat situs web pada address bar Serch Engine.
Misalnya: http://http://www.google.com/;
http://www.blogger.com/MATERI%20PEMBELAJARAN/MATERI%20DIKLAT%20BAHAN%20AJAR/TESL_TEFL_TESOL_ESL_EFL_ESOL%20Links.htm;
b. Menuliskan kata kunci pada bagian pencarian search engine.
Misalnya: Teks Perkembangan Iptek.
5. menyediakan stopwatch (HP yang memiliki stopwatch) bagi setiap kelompok untuk digunakan mengukur waktu membaca teks di internet.
6. setiap kelompok mencatat waktu baca anggota kelompoknya secara bergantian dengan diawasi oleh guru mata pelajaran.
7. mencatat atau menulis ide pokok setiap paragraf yang dibaca.
8. membuat pertanyaan tentang isi teks yang dibaca.
9. menyimpulkan isi teks yang dibaca.
10. menyampaikan di depan kelas hasil pekerjaan tersebut untuk ditanggapi oleh siswa (kelompok) lainnya.
Berdasarkan simpulan di atas disarankan kepada setiap rekan guru untuk senantiasa mengupayakan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (Pakem). Kegiatan pembelajaran yang Pakem dapat diterapkan pada semua materi pembelajaran. Oleh karena itu, ada baiknya setiap guru mata pelajaran berusaha menciptakan kegiatan pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan atraktif sehingga siswa akan senantiasa termotivasi mengikuti kegiatan pembelajaran yang kita laksanakan.

Daftar Pustaka
Harras, K.A. dan Lilis Sulistianingsih, 2003. Materi Pokok Membaca 1.
Jakarta : Universitas Terbuka.
P2SE. 2007. Pelaksanaan PAKEM di Sekolah. Makassar: UNM Makassar.
Salam. 2007. Keterampilan Menulis. Bahan Ajar. Makassar: FBS UNM.
Silitonga,M.,dkk., 1984. Kemampuan Berbahasa Indonesia Siswa Kelas III
SMP Sumatra Utara : Membaca dan Menulis. Jakarta : Depdikbud.
Soedarso, 2004. Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta : PT Gramedia




7 komentar:

linda mengatakan...

Saya sangat setuju dengan pendapat bapak,strtegi pembelajaran PAIKEM sangat efektif untuk di terapkan khususnya di SMAN 1WATANSOPPENG.Tambahan pula,siswa lebih bersemangat untuk mengikuti proses belajar,karena dengan metode tersebut proses belajar tidak membosankan dan lebih menyenangkan.Dari LINDA RAMADHANI XII.IS.4

husnaeni mengatakan...

Menurut saya,strategi pembelajaran PAIKEM sangat baik karena dapat meningkatkan minat siswa untuk mengikuti pembelajaran.Selain itu,Pembelajaran Aktif,Inovatif,Kreatif,Efektif,dan Menyenangkan dapat meningkatkan kedisiplinan siswa.Dari HUSNAENI XII.IS.4

nurul hikmah mengatakan...

Menurut saya pembelajaran PAIKEM sangat efektif untuk diterapkan di SMA NAGERI 1 WATANSOPPENG karena dengan pembelajaran separti ini maka akan menambah minat siswa dalam proses PBM,Tambahan pula dengan pembelajaran aktif,inovatif,kreatif dan menyenangkan dapat menambah kedisiplinan siswa

nurul hikmah mengatakan...

Menurut saya, strategi pembelajaran pakem sangat efektif di terapkan di sekolah,khususnya din sma 1 watansoppeng. karena proses pembelajaran pakem ini dapat meningkatkan minat dan semngat para siswa untuk belajar, dan proses belajar pun tidak membosankan dan lebih menyenangkan. A.TENRISAU

asniati mengatakan...

menurut saya teknik pembelajatan seperti paikem samgat baik untk siswa dalam belajar.selain efektif juga menyenangkan sehingga pelajaran tidak membosankan bagi siswa .dari asniati XIIIS4

Muslim Jusman mengatakan...

saya sependapat dengan metode PAIKEM yang bapak terapkan kepada siswa, karena dengan metode tersebut semangat siswa dalam belajar jadi meningkat dan menyenangkan serta tidak membosankan.

ariyanto mengatakan...

menurut sy metode paikem sngat bagus diterapkan karena dapat membantu siswa dalam meningkathan cara belajarnya.Selain itu metode pakem sangat menarik bagi siswa dan sangat efektif