MMAS

MMAS
Bersama Sastrawan Agus R Sarjono

Rabu, 26 November 2008

Garuda Raksasa Nan Memukau di Cileungsi


Jakarta - Jika Anda rajin blogwalking atau menjenguk milis, mungkin Anda telah menemukan ini: bangunan raksasa Garuda Pancasila di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. Anda layak berdecak kagum, tak habis pikir ternyata ada orang kita yang memiliki ide membangun Garuda Pancasila raksasa.Bangunan ini sejatinya sudah lama berdiri. Namun kedahsyatannya baru diketahui publik luas setahunan ini berkat teknologi google earth. Dari angkasa, bangunan itu memukau dengan desain Garuda Pancasila yang cukup jelas. Ada sayap, kepala, maupun perisai berlambang 5 sila.Bangunan apakah itu? Nama resminya adalah Graha Garuda Tiara. Jika ingin menyaksikannya, silakan masukkan koordinat S 6.417919 E 106.957672 ke google earth atau google map. Dengan mudah, tampilan bangunan Garuda Pancasila itu kentara.Sejumlah blogger telah menampilkan bahasan Graha Garuda Tiara ini dalam blognya. Disebutkan bahwa bangunan itu milik keluarga Cendana yang dibangun sekitar 1995 namun macet pada 1997. Para remaja yang terlibat Kirab Remaja Nasional, program reguler Orba, sering diinapkan di sini."Tampaknya kompleks gedung ini tidak lagi dipergunakan dan terbengkalai, tersangkut kasus dana Jamsostek senilai 75 milyar," tulis blog beralamat ryosaeba.wordpress.com.Sedangkan blog Arief di katawaktu.multiply.com mengisahkan bahwa kompleks Graha Garuda Tiara itu direncanakan rezim Soeharto sebagai kompleks olahraga, lengkap dengan hotel, yang konon untuk menandingi Senayan, kompleks olahraga peninggalan Soekarno.Arief menceritakan, dulu dia memiliki seorang teman yang bekerja sebagai front desk di Hotel Garuda Tiara Convention, Cileungsi. "Dari penuturannya, teman saya menceritakan bahwa hotel tersebut cukup mewah dan banyak dihuni oleh para ekspatriat yang bekerja di kawasan Bekasi, Cibinong dan sekitarnya," tulisnya. Seiring jatuhnya Soeharto dari kekuasaan, berakhir sudah riwayat Graha Garuda Tiara. Dari peta google earth, yang telihat hanya rumput ilalang yang memenuhi kawasan ratusan hektar itu. "Bangunan hotel yang tadinya berdiri megah kini menjadi rumah hantu," tulis Arief.(nrl/iy) -->

Obama Kutuk Serangan Teroris di Mumbai


Washington - Presiden terpilih AS Barack Obama mengutuk keras serangan teroris di Mumbai, India. Menurut Obama, serangan itu menunjukkan perlunya untuk terus meningkatkan upaya anti-teroris di seluruh dunia."Presiden Obama mengutuk keras serangan teroris di Mumbai," kata Brooke Anderson, juru bicara Obama mengenai keamanan nasional seperti dilansir kantor berita Reuters, Jumat (27/11/2008)."Serangan terkoordinasi pada warga sipil tak bersalah ini menunjukkan besarnya dan mendesaknya ancaman teroris," imbuhnya."AS harus terus meningkatkan kemitraan kita dengan India dan negara-negara di seluruh dunia untuk memberantas dan menghancurkan serangan teroris," tandasnya.Kepolisian India menyatakan, setidaknya 80 orang tewas akibat serangan teroris di kota yang juga dikenal dengan Bombay itu. Sekitar 250 orang lainnya mengalami luka-luka dalam serangan berantai itu.Presiden AS George W. Bush juga mengecam serangan yang menargetkan tempat-tempat yang kerap dikunjungi turis Barat itu. Pemerintah AS siap mendukung otoritas India dalam menangani serangkaian serangan mengerikan itu.(ita/nrl) -->

JK Kerja Keras, SBY Lebih pada Pencitraan


Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) disebut sebagai The Real President oleh Syafi'i Ma'arif. Pendapat itu pun didukung oleh pengamat politik Lili Romli. Menurutnya, JK memang lebih dominan."Pendapat itu benar, JK lebih dominan," ujar Lili Romli kepada detikcom, Rabu malam (27/11/2008).Lili menambahkan, JK selama ini telah bekerja keras menyelesaikan berbagai masalah ekonomi negeri ini. "JK itu pekerja keras sementara SBY itu lebih pada pencitraan," ungkapnya.Lili pun berpendapat selama ini JK kurang populer karena sadar perannya sebagai wapres dan tidak ingin melangkahi SBY. Sehingga akhirnya banyak yang tidak mengetahui peran JK dalam pemerintahan."Saya kira JK lebih fair," katanya.(rdf/ken) -->

kumpulan-cerpen


Peradilan Rakyat
Cerpen Putu Wijaya
Seorang pengacara muda yang cemerlang mengunjungi ayahnya, seorang pengacara senior yang sangat dihormati oleh para penegak hukum."Tapi aku datang tidak sebagai putramu," kata pengacara muda itu, "aku datang ke mari sebagai seorang pengacara muda yang ingin menegakkan keadilan di negeri yang sedang kacau ini."Pengacara tua yang bercambang dan jenggot memutih itu, tidak terkejut. Ia menatap putranya dari kursi rodanya, lalu menjawab dengan suara yang tenang dan agung."Apa yang ingin kamu tentang, anak muda?"Pengacara muda tertegun. "Ayahanda bertanya kepadaku?""Ya, kepada kamu, bukan sebagai putraku, tetapi kamu sebagai ujungtombak pencarian keadilan di negeri yang sedang dicabik-cabik korupsi ini."Pengacara muda itu tersenyum."Baik, kalau begitu, Anda mengerti maksudku.""Tentu saja. Aku juga pernah muda seperti kamu. Dan aku juga berani, kalau perlu kurang ajar. Aku pisahkan antara urusan keluarga dan kepentingan pribadi dengan perjuangan penegakan keadilan. Tidak seperti para pengacara sekarang yang kebanyakan berdagang. Bahkan tidak seperti para elit dan cendekiawan yang cemerlang ketika masih di luar kekuasaan, namun menjadi lebih buas dan keji ketika memperoleh kesempatan untuk menginjak-injak keadilan dan kebenaran yang dulu diberhalakannya. Kamu pasti tidak terlalu jauh dari keadaanku waktu masih muda. Kamu sudah membaca riwayat hidupku yang belum lama ini ditulis di sebuah kampus di luar negeri bukan? Mereka menyebutku Singa Lapar. Aku memang tidak pernah berhenti memburu pencuri-pencuri keadilan yang bersarang di lembaga-lembaga tinggi dan gedung-gedung bertingkat. Merekalah yang sudah membuat kejahatan menjadi budaya di negeri ini. Kamu bisa banyak belajar dari buku itu."Pengacara muda itu tersenyum. Ia mengangkat dagunya, mencoba memandang pejuang keadilan yang kini seperti macan ompong itu, meskipun sisa-sisa keperkasaannya masih terasa."Aku tidak datang untuk menentang atau memuji Anda. Anda dengan seluruh sejarah Anda memang terlalu besar untuk dibicarakan. Meskipun bukan bebas dari kritik. Aku punya sederetan koreksi terhadap kebijakan-kebijakan yang sudah Anda lakukan. Dan aku terlalu kecil untuk menentang bahkan juga terlalu tak pantas untuk memujimu. Anda sudah tidak memerlukan cercaan atau pujian lagi. Karena kau bukan hanya penegak keadilan yang bersih, kau yang selalu berhasil dan sempurna, tetapi kau juga adalah keadilan itu sendiri."Pengacara tua itu meringis."Aku suka kau menyebut dirimu aku dan memanggilku kau. Berarti kita bisa bicara sungguh-sungguh sebagai profesional, Pemburu Keadilan.""Itu semua juga tidak lepas dari hasil gemblenganmu yang tidak kenal ampun!"Pengacara tua itu tertawa."Kau sudah mulai lagi dengan puji-pujianmu!" potong pengacara tua.Pengacara muda terkejut. Ia tersadar pada kekeliruannya lalu minta maaf."Tidak apa. Jangan surut. Katakan saja apa yang hendak kamu katakan," sambung pengacara tua menenangkan, sembari mengangkat tangan, menikmati juga pujian itu, "jangan membatasi dirimu sendiri. Jangan membunuh diri dengan diskripsi-diskripsi yang akan menjebak kamu ke dalam doktrin-doktrin beku, mengalir sajalah sewajarnya bagaikan mata air, bagai suara alam, karena kamu sangat diperlukan oleh bangsamu ini."Pengacara muda diam beberapa lama untuk merumuskan diri. Lalu ia meneruskan ucapannya dengan lebih tenang."Aku datang kemari ingin mendengar suaramu. Aku mau berdialog.""Baik. Mulailah. Berbicaralah sebebas-bebasnya.""Terima kasih. Begini. Belum lama ini negara menugaskan aku untuk membela seorang penjahat besar, yang sepantasnya mendapat hukuman mati. Pihak keluarga pun datang dengan gembira ke rumahku untuk mengungkapkan kebahagiannya, bahwa pada akhirnya negara cukup adil, karena memberikan seorang pembela kelas satu untuk mereka. Tetapi aku tolak mentah-mentah. Kenapa? Karena aku yakin, negara tidak benar-benar menugaskan aku untuk membelanya. Negara hanya ingin mempertunjukkan sebuah teater spektakuler, bahwa di negeri yang sangat tercela hukumnya ini, sudah ada kebangkitan baru. Penjahat yang paling kejam, sudah diberikan seorang pembela yang perkasa seperti Mike Tyson, itu bukan istilahku, aku pinjam dari apa yang diobral para pengamat keadilan di koran untuk semua sepak-terjangku, sebab aku selalu berhasil memenangkan semua perkara yang aku tangani.Aku ingin berkata tidak kepada negara, karena pencarian keadilan tak boleh menjadi sebuah teater, tetapi mutlak hanya pencarian keadilan yang kalau perlu dingin danbeku. Tapi negara terus juga mendesak dengan berbagai cara supaya tugas itu aku terima. Di situ aku mulai berpikir. Tak mungkin semua itu tanpa alasan. Lalu aku melakukan investigasi yang mendalam dan kutemukan faktanya. Walhasil, kesimpulanku, negara sudah memainkan sandiwara. Negara ingin menunjukkan kepada rakyat dan dunia, bahwa kejahatan dibela oleh siapa pun, tetap kejahatan. Bila negara tetap dapat menjebloskan bangsat itu sampai ke titik terakhirnya hukuman tembak mati, walaupun sudah dibela oleh tim pembela seperti aku, maka negara akan mendapatkan kemenangan ganda, karena kemenangan itu pastilah kemenangan yang telak dan bersih, karena aku yang menjadi jaminannya. Negara hendak menjadikan aku sebagai pecundang. Dan itulah yang aku tentang.Negara harusnya percaya bahwa menegakkan keadilan tidak bisa lain harus dengan keadilan yang bersih, sebagaimana yang sudah Anda lakukan selama ini."Pengacara muda itu berhenti sebentar untuk memberikan waktu pengacara senior itu menyimak. Kemudian ia melanjutkan."Tapi aku datang kemari bukan untuk minta pertimbanganmu, apakah keputusanku untuk menolak itu tepat atau tidak. Aku datang kemari karena setelah negara menerima baik penolakanku, bajingan itu sendiri datang ke tempat kediamanku dan meminta dengan hormat supaya aku bersedia untuk membelanya.""Lalu kamu terima?" potong pengacara tua itu tiba-tiba.Pengacara muda itu terkejut. Ia menatap pengacara tua itu dengan heran."Bagaimana Anda tahu?"Pengacara tua mengelus jenggotnya dan mengangkat matanya melihat ke tempat yang jauh. Sebentar saja, tapi seakan ia sudah mengarungi jarak ribuan kilometer. Sambil menghela napas kemudian ia berkata: "Sebab aku kenal siapa kamu."Pengacara muda sekarang menarik napas panjang."Ya aku menerimanya, sebab aku seorang profesional. Sebagai seorang pengacara aku tidak bisa menolak siapa pun orangnya yang meminta agar aku melaksanakan kewajibanku sebagai pembela. Sebagai pembela, aku mengabdi kepada mereka yang membutuhkan keahlianku untuk membantu pengadilan menjalankan proses peradilan sehingga tercapai keputusan yang seadil-adilnya."Pengacara tua mengangguk-anggukkan kepala tanda mengerti."Jadi itu yang ingin kamu tanyakan?""Antara lain.""Kalau begitu kau sudah mendapatkan jawabanku."Pengacara muda tertegun. Ia menatap, mencoba mengetahui apa yang ada di dalam lubuk hati orang tua itu."Jadi langkahku sudah benar?"Orang tua itu kembali mengelus janggutnya."Jangan dulu mempersoalkan kebenaran. Tapi kau telah menunjukkan dirimu sebagai profesional. Kau tolak tawaran negara, sebab di balik tawaran itu tidak hanya ada usaha pengejaran pada kebenaran dan penegakan keadilan sebagaimana yang kau kejar dalam profesimu sebagai ahli hukum, tetapi di situ sudah ada tujuan-tujuan politik. Namun, tawaran yang sama dari seorang penjahat, malah kau terima baik, tak peduli orang itu orang yang pantas ditembak mati, karena sebagai profesional kau tak bisa menolak mereka yang minta tolong agar kamu membelanya dari praktik-praktik pengadilan yang kotor untuk menemukan keadilan yang paling tepat. Asal semua itu dilakukannya tanpa ancaman dan tanpa sogokan uang! Kau tidak membelanya karena ketakutan, bukan?""Tidak! Sama sekali tidak!""Bukan juga karena uang?!""Bukan!""Lalu karena apa?"Pengacara muda itu tersenyum."Karena aku akan membelanya.""Supaya dia menang?""Tidak ada kemenangan di dalam pemburuan keadilan. Yang ada hanya usaha untuk mendekati apa yang lebih benar. Sebab kebenaran sejati, kebenaran yang paling benar mungkin hanya mimpi kita yang tak akan pernah tercapai. Kalah-menang bukan masalah lagi. Upaya untuk mengejar itu yang paling penting. Demi memuliakan proses itulah, aku menerimanya sebagai klienku."Pengacara tua termenung."Apa jawabanku salah?"Orang tua itu menggeleng."Seperti yang kamu katakan tadi, salah atau benar juga tidak menjadi persoalan. Hanya ada kemungkinan kalau kamu membelanya, kamu akan berhasil keluar sebagai pemenang.""Jangan meremehkan jaksa-jaksa yang diangkat oleh negara. Aku dengar sebuah tim yang sangat tangguh akan diturunkan.""Tapi kamu akan menang.""Perkaranya saja belum mulai, bagaimana bisa tahu aku akan menang.""Sudah bertahun-tahun aku hidup sebagai pengacara. Keputusan sudah bisa dibaca walaupun sidang belum mulai. Bukan karena materi perkara itu, tetapi karena soal-soal sampingan. Kamu terlalu besar untuk kalah saat ini."Pengacara muda itu tertawa kecil."Itu pujian atau peringatan?""Pujian.""Asal Anda jujur saja.""Aku jujur.""Betul?""Betul!"Pengacara muda itu tersenyum dan manggut-manggut. Yang tua memicingkan matanya dan mulai menembak lagi."Tapi kamu menerima membela penjahat itu, bukan karena takut, bukan?""Bukan! Kenapa mesti takut?!""Mereka tidak mengancam kamu?""Mengacam bagaimana?""Jumlah uang yang terlalu besar, pada akhirnya juga adalah sebuah ancaman. Dia tidak memberikan angka-angka?""Tidak."Pengacara tua itu terkejut."Sama sekali tak dibicarakan berapa mereka akan membayarmu?""Tidak.""Wah! Itu tidak profesional!"Pengacara muda itu tertawa."Aku tak pernah mencari uang dari kesusahan orang!""Tapi bagaimana kalau dia sampai menang?"Pengacara muda itu terdiam."Bagaimana kalau dia sampai menang?""Negara akan mendapat pelajaran penting. Jangan main-main dengan kejahatan!""Jadi kamu akan memenangkan perkara itu?"Pengacara muda itu tak menjawab."Berarti ya!""Ya. Aku akan memenangkannya dan aku akan menang!"Orang tua itu terkejut. Ia merebahkan tubuhnya bersandar. Kedua tangannya mengurut dada. Ketika yang muda hendak bicara lagi, ia mengangkat tangannya."Tak usah kamu ulangi lagi, bahwa kamu melakukan itu bukan karena takut, bukan karena kamu disogok.""Betul. Ia minta tolong, tanpa ancaman dan tanpa sogokan. Aku tidak takut.""Dan kamu menerima tanpa harapan akan mendapatkan balas jasa atau perlindungan balik kelak kalau kamu perlukan, juga bukan karena kamu ingin memburu publikasi dan bintang-bintang penghargaan dari organisasi kemanusiaan di mancanegara yang benci negaramu, bukan?""Betul.""Kalau begitu, pulanglah anak muda. Tak perlu kamu bimbang.Keputusanmu sudah tepat. Menegakkan hukum selalu dirongrong oleh berbagai tuduhan, seakan-akan kamu sudah memiliki pamrih di luar dari pengejaran keadilan dan kebenaran. Tetapi semua rongrongan itu hanya akan menambah pujian untukmu kelak, kalau kamu mampu terus mendengarkan suara hati nuranimu sebagai penegak hukum yang profesional."Pengacara muda itu ingin menjawab, tetapi pengacara tua tidak memberikan kesempatan."Aku kira tak ada yang perlu dibahas lagi. Sudah jelas. Lebih baik kamu pulang sekarang. Biarkan aku bertemu dengan putraku, sebab aku sudah sangat rindu kepada dia."Pengacara muda itu jadi amat terharu. Ia berdiri hendak memeluk ayahnya. Tetapi orang tua itu mengangkat tangan dan memperingatkan dengan suara yang serak. Nampaknya sudah lelah dan kesakitan."Pulanglah sekarang. Laksanakan tugasmu sebagai seorang profesional.""Tapi..."Pengacara tua itu menutupkan matanya, lalu menyandarkan punggungnya ke kursi. Sekretarisnya yang jelita, kemudian menyelimuti tubuhnya. Setelah itu wanita itu menoleh kepada pengacara muda."Maaf, saya kira pertemuan harus diakhiri di sini, Pak. Beliau perlu banyak beristirahat. Selamat malam."Entah karena luluh oleh senyum di bibir wanita yang memiliki mata yang sangat indah itu, pengacara muda itu tak mampu lagi menolak. Ia memandang sekali lagi orang tua itu dengan segala hormat dan cintanya. Lalu ia mendekatkan mulutnya ke telinga wanita itu, agar suaranya jangan sampai membangunkan orang tua itu dan berbisik."Katakan kepada ayahanda, bahwa bukti-bukti yang sempat dikumpulkan oleh negara terlalu sedikit dan lemah. Peradilan ini terlalu tergesa-gesa. Aku akan memenangkan perkara ini dan itu berarti akan membebaskan bajingan yang ditakuti dan dikutuk oleh seluruh rakyat di negeri ini untuk terbang lepas kembali seperti burung di udara. Dan semoga itu akan membuat negeri kita ini menjadi lebih dewasa secepatnya. Kalau tidak, kita akan menjadi bangsa yang lalai."Apa yang dibisikkan pengacara muda itu kemudian menjadi kenyataan. Dengan gemilang dan mudah ia mempecundangi negara di pengadilan dan memerdekaan kembali raja penjahat itu. Bangsat itu tertawa terkekeh-kekeh. Ia merayakan kemenangannya dengan pesta kembang api semalam suntuk, lalu meloncat ke mancanegara, tak mungkin dijamah lagi. Rakyat pun marah. Mereka terbakar dan mengalir bagai lava panas ke jalanan, menyerbu dengan yel-yel dan poster-poster raksasa. Gedung pengadilan diserbu dan dibakar. Hakimnya diburu-buru. Pengacara muda itu diculik, disiksa dan akhirnya baru dikembalikan sesudah jadi mayat. Tetapi itu pun belum cukup. Rakyat terus mengaum dan hendak menggulingkan pemerintahan yang sah.Pengacara tua itu terpagut di kursi rodanya. Sementara sekretaris jelitanya membacakan berita-berita keganasan yang merebak di seluruh wilayah negara dengan suaranya yang empuk, air mata menetes di pipi pengacara besar itu."Setelah kau datang sebagai seorang pengacara muda yang gemilang dan meminta aku berbicara sebagai profesional, anakku," rintihnya dengan amat sedih, "Aku terus membuka pintu dan mengharapkan kau datang lagi kepadaku sebagai seorang putra. Bukankah sudah aku ingatkan, aku rindu kepada putraku. Lupakah kamu bahwa kamu bukan saja seorang profesional, tetapi juga seorang putra dari ayahmu. Tak inginkah kau mendengar apa kata seorang ayah kepada putranya, kalau berhadapan dengan sebuah perkara, di mana seorang penjahat besar yang terbebaskan akan menyulut peradilan rakyat seperti bencana yang melanda negeri kita sekarang ini?" ***Cirendeu 1-3-03
posted by imponk 3:32:00 AM

BPOM Tarik 27 Kosmetik Berbahaya

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) semakin aktif melakukan penarikan produk berbahaya yang dikonsumsi masyarakat. Setelah produk bermelamin dan obat penambah stamina berbahaya, Rabu, 26 November BPOM menarik 27 produk kosmetik yang mengandung bahan dan zat warna berbahaya dari pasar. Produk berbahaya dimaksud, lihat grafis. Penarikan itu dilakukan setelah diadakan pengujian dan investigasi sejak 2007. Berbagai merek kosmetik itu terbukti mengandung bahan dan zat berbahaya merkuri (Hg), asam retinoat (retinoic acid), serta zat warna rhodamin (merah K.10 dan merah K.3). “Dari razia yang kami lakukan di pasar tradisional, supermaket, dan mal-mal, ditemukan 3.555 kosmetik yang tidak layak digunakan konsumen,” ujar Kepala BPOM Husniah Rubiana Thamrin Akib, dalam jumpa pers di Jakarta kemarin. Husniah mengatakan, sebagian besar kosmetik tersebut merupakan produk impor dari Jepang dan China. Sedangkan area peredarannya sebagian besar ditemukan di Jakarta, Medan, dan Bali. “Ada delapan produk lokal, sebelas produk impor dari Jepang dan China, serta delapan produk lainnya tidak jelas,” terangnya. Penggunaan merkuri atau air keras pada kosmetika, menurut Rubiana, dapat menimbulkan kerusakan permanen pada susunan saraf otak. Lalu asam retinoat dapat menyebabkan kulit kering, kasar, terbakar, dan paling fatal adalah cacat pada janin. Sedangkan rhodamin K.10 dan K.3 bisa menyebabkan kanker. Untuk melindungi masyarakat atau konsumen dari risiko menggunakan kosmetik dengan bahan berbahaya itu, BPOM telah menginstruksikan kepada para produsen untuk menarik produk tersebut dari peredaran dan memusnahkannya. “Itu agenda awal kami. Agenda kedua adalah mengimbau penjual untuk menyerahkan produk yang telanjur beredar kepada BB POM di daerah maupun di pusat,” tegasnya.Sementara kepada konsumen atau masyarakat yang menemukan produk tersebut di pasaran, dia mengimbau agar secepatnya melapor ke BPOM. “Masyarakat atau konsumen yang terkena risiko atas produk tersebut agar melapor pada BPOM di Jakarta atau ke Balai Besar POM di seluruh Indonesia di unit pelayanan konsumen BPOM Jakarta (021) 4263333. Selanjutnya, kami yang akan bergerak,” tegas Husniah. Produk Bermelamin Selain mengumumkan produk kosmetik berbahaya, kepala BPOM juga mengungkapkan bahwa pihaknya tela memusnahkan ribuan produk susu dan berbahan susu yang mengandung melamin. Saat ini, lanjutnya, razia produk pangan bermelamin masih terus dilakukan. Sebelumnya, Badan POM membatalkan acara pemusnahan susu dan produk berbahan susu mengandung melamin yang rencananya dilakukan secara simbolik di hadapan para wartawan. Pembatalan itu tanpa disertai alasan yang jelas. Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari hanya menyatakan masih menunggu instruksi dari atasannya. Husniah memaparkan, pemusnahan tetap dilakukan secara serentak oleh Badan POM dan balai-balai POM di berbagai daerah tetapi sebagian dilakukan secara tertutup atau tanpa disaksikan wartawan. Di Bekasi, pemusnahan ribuan produk bermelamin yang disita disaksikan pihak Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia.“Belum semua dimusnahkan memang. Kami masih terus mengadakan razia produk-produk susu dan berbahan susu yang mengandung melamin baik di pasar-pasar tradisional maupun supermarket,” kata Husniah lagi. Langkah itu, katanya, sebagai upaya melindungi konsumen dari produk-produk yang mengandung bahan kimia berbahaya. “Makanya, jika menemukan adanya merek produk yang bermelamin di pasaran, tolong segera melapor ke Balai POM terdekat di daerah. Kami di Badan POM berkomitmen untuk segera menindaklanjuti laporan dari masyarakat, baik yang disampaikan lewat telepon maupun secara langsung,” tandasnya. (zul/iw/iro)

Bagaimana Menjadi Guru yang Dirindukan Siswa



MENJADI GURU YANG DIRINDUKAN SISWA
Oleh: M.H.A. Rifai
(SMA Negeri 1 Watansoppeng)


Pendahuluan
Tidak dapat dipungkiri bahwa guru adalah pekerjaan mulia. Bagaimana tidak mulia jika kerjanya setiap hari hanya berusaha mendidik dan mencerdaskan anak didiknya. Namun, tidak semua guru berhasil menjalankan tugas mulia tersebut. Kita dapat lihat dan dengar masih ada beberapa guru yang gagal mengantar anak didiknya hingga ke pintu gerbang keberhasilan. Bahkan ada oknum guru yang membuat anak didiknya tidak betah berada di kelas mengikuti kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan sang guru.
Siswa yang berada di luar kelas pada saat kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung di kelasnya jika ditanya mengapa, alasannya bermacam-macam. Ada juga siswa yang minta izin ke pada gurunya dengan alasan ke kamar kecil (WC) namun singgah di kantin sekolah. Gurunya di kelas sedang melaksanakan KBM akan tetapi si siswa enak-enakan makan dan ngobrol di kantin. Mengapa hal itu terjadi?
Salah satu faktor penyebab yang perlu diperhatikan terhadap masalah tersebut adalah faktor guru. Di sinilah diperlukan guru yang bijaksana, mumpuni dan dirindukan oleh siswa. Lalu, bagaimana menjadi guru seperti itu?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, silahkan baca dengan saksama uraian berikut ini.
Kata kunci: guru, dirindukan, siswa
Pembahasan
“Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru. namamu akan selalu hidup dalam sanubariku. Sebagai prasati trima kasihku untuk pengabdianmu. Engkau bagai pelita dalam kegelapan. Engkau patriot pahlawan bangsa, tanpa tanda jasa.”
Itulah penggalan lagu puji-pujian kepada sang guru yang telah menjadi salah satu lagu wajib nasional kita. Alangkah indahnya kedengaran pujian tersebut. Namun, pujian tersebut akan menjadi jelek jika guru tidak dapat menjadi guru yang berhasil bagi siswanya.
Keberhasilan yang dimaksud di sini adalah keberhasilan dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas. Alangkah indahnya jika seorang guru mampu melaksanakan KBM sesuai waktu yang tersedia tanpa seorang pun siswa yang meninggalkan kelas atau tempat duduknya. Nah, untuk menjadikan siswa betah mengikuti KBM, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut:
1. Penampilan di depan kelas
Ada moto “Penampilan adalah kemenangan utamanya bagi diri saya sendiri”. Oleh karena itu, sebelum masuk kela alangkah baiknya jika seorang guru memperhatikan penampilannya di depan cermin. Hal ini demi menambah rasa “Pd” pada saat melaksanakan KBM.
2. Gaya/metode mengajar
Guru yang mengajar dengan gaya atau metode yang menarik akan menjadikan siswa atau anak didiknya tertarik dan merasa senang mengikuti KBM. Belajar-mengajar yang diselingi dengan gurauan atau intermezo dapat menjadikan suasana belajar-mengajar lebih hidup dan menyenangkan.
3. Penguasaan bahan ajar
Menguasai bahan ajar atau materi pembelajaran sangat penting bagi guru. Guru yang menguasai materi pembelajaran akan leluasa dan luwes dalam pelaksanaan KBM. Ia bisa melakukan berbagai improvisasi dalam menyajikan materi pembelajaran yang tentu saja dapat menjadi daya tarik bagi siswa.
4. Pengelolaan kelas
Guru harus bisa melakukan pengelolaan kelas yang baik dan berkesinambungan. Dalam pelaksanaan KBM, seringkali didapatkan siswa yang kerjanya hanya menganggu temannya atau mengerjakan sesuatu yang tidak berhubungan dengan materi pembelajaran yang disajikan. Di sinilah perlunya seorang guru memiliki kemampuan dalam pengelolaan kelas.
5. Volume suara saat menyajikan materi pelajaran
Suara atau vokal angat penting dalam menyajikan materi pelajaran. Proses penyampaian informasi atau materi pembelajaran kepada siswa akan menjadi jelas bila diiringi dengan volume suara yang tinggi dan bervariasi. Dengan volume suara yang tinggi, siswa yang duduk paling belakang pun akan jelas mendengar materi yang disampaikan oleh guru. Bahkan siswa yang akan mengantuk dapat hilang rasa kantuknya jika volume suara gurunya bervariasi.
Kesimpulan
Keberhasilan KBM dalam kelas sangat ditentukan oleh aktivitas guru dan siswa. Guru yang melaksanakan KBM dengan baik dan menarik tentu akan dirindukan kehadirannya oleh siswa. Menjadi guru yang dirindukan oleh siswa dapat diwujudkan melalui beberapa hal yaitu:
1. Penampilan di depan kelas
2. Gaya/metode mengajar
3. Penguasaan bahan ajar
4. Pengelolaan kelas
5. Volume suara saat menyajikan materi pelajaran
Saran
Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, disarankan kepada guru yang akan melaksanakan KBM agar memperhatikan kelima faktor yang dapat menjadikan seorang guru dirindukan oleh siswanya. Laksanakanlah KBM dengan baik, menyenangkan, dan aman demi peningkatan prestasi belajar siswa itu sendiri.

Gitar Genit Gita Gutawa


Vokalis bersuara merdu Gita Gutawa kadang melengkapi penampilannya di atas pentas dengan bermain gitar. Remaja 15 tahun bernama lengkap Aluna Sagita ini menceritakan, ia memiliki sejumlah gitar untuk mendukung aksi panggungnya. Namun, ketika membeli gitar, ia tak semata memilih atas dasar kebutuhan musikal. Sebagian gitarnya dibelinya lebih karena tampilan gitar-gitar itu.Ketika menjalani pemotretan blognya di Frontline Gallery, Darmawangsa Square, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (12/11) misalnya, ia membawa dua gitar "genit"-nya, yang dibelinya lebih karena rupa gitar-gitar elektrik tersebut. Gitar yang satu ber-body warna pink mencolok. "Aku beli di Jakarta tahun lalu. Merknya bagus, RKS. Selain karena kualitasnya, aku beli juga karena aku suka warnanya," cerita Gita kepada Kompas Entertainment. "Aku pakai gitar ini waktu tampil di Anugerah Planet Muzik 2007 (Kuala Lumpur, Malaysia)," sambungnya. Sementara itu, body gitar yang satu lagi dipenuhi lukisan seekor kupu-kupu berwarna-warni. "Aku beli di Singapura beberapa bulan lalu," kisahnya.Namun, walaupun bisa bermain gitar dan kadang mempertontonkannya di atas pentas, dara kelahiran Jakarta, 11 Agustus 1993, ini tak mau disebut gitaris. Makanya, dalam pemotretan untuk blognya, ia hanya menggunakan kedua gitar "genit"-nya tersebut sebagai pemanis pose-posenya. (ATI)

Kodok Merah Diusulkan Menjadi Satwa Dilindungi


BOGOR, RABU - Untuk mencegah dari kepunahan, kodok merah (Leptophyrne cruentata) diajukan sebagai satwa dilindungi. Kodok yang termasuk jenis endemik atau hanya hidup di Pulau Jawa itu sudah jarang sekali ditemui saat ini.
"Kodok merah akan diajukan untuk dilindungi, draft-nya sudah jadi," ujar Hellen Kurniati, peneliti kodok dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di sela-sela open house Museum Zoologicum Bogoriense, Cibinong, Bogor, Rabu (26/11).
Ia mengatakan kodok merah termasuk satwa yang terancam punah. Sejak tahun 2004, spesies tersebut telah masuh dalam Red List International Union for Conservation of Nature dengan status CR (critically endangered) namun belum masuk dalam daftar satwa yang dilindungi.
Populasinya diperkirakan hanya tersisa di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak. Kodok merah hidup pada dataran tinggi pada ketinggian antara 1200-1500 meter di lingkungan dekat air yang jernih dan mengalir seperti air terjun.
"Saya setahun meneliti di sana hanya menemukan di satu lokasi itu pun cuma

Selasa, 25 November 2008

Inovasi Pembelajaran



MEWUJUDKAN KBM YANG INOVATIF
Oleh: Muhammad Arifai, S.Pd
(Guru SMA Negeri 1 Watansoppeng)


A. Pendahuluan
Kegiatan belajar mengajar (KBM) merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh setiap guru di kelas. Melalui KBM, guru menyajikan materi pembelajaran yang harus diserap oleh setiap siswa. Namun, kenyataan saat ini masih banyak siswa yang sulit menyerap materi pembelajaran yang disajikan oleh gurunya. Penyebab dari hal tersebut salah satunya adalah kualitas KBM yang dilaksanakan oleh guru. Guru dalam melaksanakan KBM masih kerap menerapkan model pembelajaran tradisonal. Pada model pembelajaran ini, suasana kelas cenderung terpusat pada guru. Guru sebagai subjek dan siswa sebagai objek sehingga siswa menjadi pasif.
Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) sekarang ini adalah masih rendahnya daya serap siswa terhadap materi pembelajaran yang disajikan. Hal tersebut dapat dilihat dari rerata hasil belajar peserta didik atau siswa yang masih memprihatinkan. Berdasarkan hal itulah maka perlu diwujudkan sebuah KBM yang inovatif. Melalui KBM yang inovatif, diharapkan siswa dapat menyerap materi pembelajaran dengan baik sehingga dayap serap mereka menjadi meningkat.
Kata kunci: Kegiatan belajar mengajar, inovatif
B. KBM yang Inovatif
Inovatif berasal dari kata inovasi yang berarti penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat). Kata ”inovatif” itu sendiri berarti bersifat pembaruan (KBBI, 1995: 380). Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa kegiatan bekajar mengajar (KBM) yang inovatif adalah KBM yang bersifat pembaruan.
Pembaruan dalam KBM merupakan suatu keharusan yang mutlak harus dilakukan oleh setiap guru. Dengan pembaruan kurikulum, dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) menjadi Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP), maka dituntut bagi setiap guru untuk melakukan perubahan paradigma dalam kegiatan belajar mengajar. Menurut Komaruddin (dalam Trianto, 2007: 2) bahwa perubahan paradigma dalam pendidikan dan pembelajaran adalah orientasi pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher centered) beralih berpusat pada siswa (student centered); metodologi yang semula lebih didominasi ekspositori berganti ke partisipatori; dan pendekatan yang semula lebih bersifat tekstual berubah menjadi kontekstual.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka dapat dipahami bahwa pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang setiap hari dilaksanakan haruslah mengalami perubahan yang lebih inovatif. Perubahan yang inovatif dari segi gagasan atau ide pembelajaran, metode pembelajaran, dan alat pembelajaran.
C. Mewujudkan KBM yang Inovatif
Kurikulum yang berlaku sekarang ini yakni KTSP sebagai pembaruan dari KBK, menghendaki agar pembelajaran tidak hanya mempelajari tentang konsep, teori dan fakta, tetapi juga aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian materi pembelajaran tidak hanya tersusun atas hal-hal sederhana yang bersifat hafalan dan pemahaman, tetapi juga tersusun atas materi yang kompleks yang memerlukan analisis, aplikasi dan sintesis. Untuk itu, guru harus memiliki sifat profesional dalam mewujudkan KBM yang inovatif agar proses belajar mengajar dapat berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Berdasarkan hal itulah maka sangatlah penting bagi para guru untuk memahami karakteristik materi pembelajaran yang akan disajikan, siswa, dan metode pembelajaran dalam setiap KBM terutama pemilihan model-model pembelajaran yang modern atau inovatif. Dengan demikian, KBM akan lebih variatif, inovatif, dan konstruktif dalam merekonstruksi wawasan pengetahuan dan implementasinya sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas siswa.
Untuk mewujudkan KBM yang inovatif, harus dimulai dari pemilihan model-model pembelajaran yang modern. Menurut Arends (2001:24) terdapat enam model pembelajaran yang praktis digunakan guru dalam mengajar, yaitu presentasi, pengajaran langsung, pengajaran berdasarkan masalah, pengajaran konsep, pembelajaran kooperatif, dan diskusi kelas.
Dalam mengajarkan suatu materi pembelajaran tertentu, harus dipilih model pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu, dalam memilih suatu model pembelajaran harus memiliki pertimbangan-pertimbangan misalnya materi pembelajaran, tingkat perkembangan kognitif siswa, dan fasilitas yang tersedia sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Salah satu model pembelajaran yang disebutkan di atas adalah presentasi. Dengan model presentasi, guru dapat menggunakan media pembelajaran berupa Laptop dan LCD guna mempresentasikan materi pembelajaran. Selain itu, siswa pun dapat mempresentasikan hasil pekerjaannya melalui laptop dan LCD untuk ditanggapi oleh siswa lainnya.
D. Kesimpulan dan Saran
Dari beberapa uraian yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa KBM yang inovatif dapat diwujudkan melalui penggunaan model pembelajaran yang modern atau inovatif. Salah atunya adalah model presentasi dengan menggunakan media pembelajaran laptop dan LCD atau proyektor. Pemilihan model pembelajaran tentu harus disesuaikan dengan materi pembelajaran, perkembangan kognitif siswa, dan sarana atau fasilitas yang tersedia. Dengan demikian, disarankan kepada setiap guru mata pelajaran agar senantiasa mempelajari dan menambah wawasannya tentang model pembelajaran yang modern dan inovatif. Hal ini demi memudahkan pelaksanaan KBM dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang disajikan.
Daftar Pustaka
Arends, Richard.2001. Classroom Instructional Management. New York: The Mc Graw-Hill Company.
Dinas Pend. dan Kebudayaan. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Usman.M. U. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wiryawan, S. A., dan Noorhadi. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.

Bagaimana Menulis Laporan




MENULIS LAPORAN

A. Pengertian
Laporan adalah penyampaian informasi yang bersifat faktual tentang suatu masalah secara perorangan atau kelompok, badan atau dinas tertentu, kepada pihak tertentu.
B. Langkah-langkah menulis laporan
Untuk melaporkan kegiatan, hasil pengamatan, hasil kunjungan, hasil perjalanan, dan jenis laporan lainnya, perlu memperhatikan hal-hal berikut ini.
1. Menentukan topik laporan
2. Menentukan tujuan
Misalnya, sebagai bahan evaluasi terhadap hal-hal yang telah dilaksanakan; agar pelaksanaan tugas yang dipercayakan kepada orang atau petugas tertentu, dapat diketahui oleh pihak yang menugaskan; sebagai pertanggungjawaban terhadap tugas yang diberikan kepada pihak yang memberi tugas.
3. Mencatat setiap permasalahan secara sistematis sesuai hasil pengamatan.
4. Mengklarifikasi permasalahan yang sudah dicatat dan dikumpulkan.
5. Pembuatan atau penyusunan laporan perlu menguasai dan memahami hasil kegiatan yang dilaporkan.
6. Laporan disusun secara sistematis sesuai urutan kejadian atau kegiatan.
C. Contoh laporan dalam bentuk uraian bebas.
Kampanye Calon, Janji pun Terlontar
”Demam” pemilihan presiden (Pilpres) atau pemilihan kepala daerah (Pilkada) ternyata juga melanda dunia pendidikan. Seperti yang terlihat pada pemilihan ketua OSIS SMA N 1 Watanoppeng yang berlangsung baru-baru ini, ternyata tidak jauh berbeda dengan pemilihan presiden atau pemilihan kepala daerah.
Pemilihan ketua OSIS yang diikuti oleh lima kandidat calon ketua di awali dengan penyampaian visi dan misi para calon ketua OSIS. Penyampaian visi dan misi tersebut dilaksanakan di depan para siswa dan guru yang bertempat di lapangan upacara.
Pada penyampaian visi dan misi tersebut setiap calon ketua OSIS menyampaikan program kegiatan yang akan dilaksanakan jika terpilih menjadi ketua OSIS. Pada kegiatan tersebut, berbagai janji pun terlontar oleh setiap kandidat calon ketua OSIS persis para calon kepala daerah yang melontarkan janji-janji ketika menyampaikan program atau visi dan misinya agar rakyat pemilih tertarik untuk memilihnya.
Bukan hanya capres dan cawapres atau para caleg saja yang bisa berkampanye. Kelima calon ketua OSIS itu pun selama satu pekan melakukan kampanye yang sama. Mereka mengajak para siswa pemilih untuk memilihnya dengan janji-janji yang dilontarkannya. Benar-benar seperti pemilu.
Seperti pada pemilu, pemilihan ketua OSIS tersebut juga membentuk ketua komite pemilihan yang terdiri dari pengurus OSIS dari berbagai perwakilan kelas. Tugasnya adalah memantau jalannya kelancaran pemilihan sekaligus membantu pelaksanaan pemilihan serta merekap hasil penghitungan suara. Secara garis besar, tahapan pelaksanaan pemilihan ketua OSIS di SMA N 1 Watansoppeng tahun ini yaitu: (1) perekrutan calon; (2) penyampaian visi dan misi; (3) masa kampanye, (4) pemilihan atau pencoblosan, (5) penghitungan suara, (6) merekap hasil penghitungan suara, dan (7) penetapan pemenang pemilihan ketua OSIS.
Bagaimana dengan penghitngan suara, apakah sama dengan pilpres? Menurut pembina OSIS bahwa jika pada pilpres tergantung dari 50 persen suara, namum pada pemilihan ketua OSIS, yang terpilih sebagai ketua adalah yang memiliki suara terbanyak. Berapa pun jumlahnya. Pemilihan putaran kedua akan dilakukan apabila terdapat suara yang jumlahnya sama banyak.
Keempat kandidat yang tidak lolos menjadi ketua tetap akan duduk di keorganisasian OSIS karena mereka yang telah lolos seleksi tersebut adalah orang-orang yang telah terpilih dan memiliki potensi kepemimpinan yang bagus.
Pada pelaksanaan pemilihan ketua OSIS tersebut, diharapkan siswa dapat memetik nilai-nilai demokrasi dan menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat secara lebih luas. Dengan momen seperti ini, mungkin saja siswa nantinya tertarik untuk terjun ke dunia politik. Mengapa tidak?
GAMBARAN UMUM KEBERADAAN SMA NEGERI 1 WATANSOPPENG
1. Sejarah Keberadaan SMA N 1 Watansoppeng
SMA Negeri 1 Watansoppeng merupakan sekolah yang ketiga dari SGA, dan SPG, juga termasuk kelas paralel dari SMA Negeri 1 Rappang, yang didirikan sejak tahun 1961 di Watansoppeng, daerah tingkat II Kabupaten Soppeng. Keadaan Geografisnya terletak pada sebelah selatan kota Watansoppeng yang berjarak kurang lebih 200 kilometer dari kota Provinsi Sulawesi Selatan dengan batas-batas :
sebelah utara berbatasan dengan pemukiman penduduk.
sebelah Selatan berbatasan dengan Rumah Sakit Umum Watansoppeng.
sebelah Barat berbatasan dengan dengan pemukiman penduduk
sebelah Timur berbatasan dengan Asrama Polisi Watansoppeng.
Letak topografi SMA Negeri 1 Watansoppeng berada pada dataran tinggi (Kurang lebih 70 M dari permukaan laut) dengan kondisi fisik berbukit. SMA Negeri Watansoppeng beralamat di Jalan Samudra Nomor 2 Watansoppeng di Kelurahan Botto Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng Provinsi Sulawesi Selatan.
Yang menjadi pimpinan pertama di SMA Negeri 1 Watansoppeng adalah bapak Drs. S.A. Muri mulai pada mulai pada tahun 1961 sampai dengan tahun 1971, kemudian dilanjutkan oleh bapak H. Muhammad Achmad, BA. Sebagai kepala sekolah yang kedua tepatnya pada tahun 1971 sampai dengan tahun 1986. Setelah bapak H. Muhammmad Achmad, BA. membina sekolah selama 16 tahun lamanya, kemudian digantikan oleh bapak Muhaijjang, BA. yang menjabat sebagai kepala sekolah yang ketiga mulai pada tahun 1986 sampai dengan tahun 1990, kemudian diteruskan oleh bapak Muhammad Ali Hanafi, BA. selama empat tahun yaitu mulai tahun 1990 sampai dengan tahun 1994 sebagai kepala sekolah yang keempat. setelah itu digantikan oleh ibu Andi Maddiawe Muri, BA. sebagai kepala sekolah yang kelima yaitu mulai pada tahun 1994 sampai dengan tahun 1998, kemudian digantikan oleh bapak Drs. H. Muhammad Musa sebagai kepala sekolah yang keenam yaitu mulai pada tahun 1998 sampai dengan tahun 2002, kemudian diteruskan oleh bapak Drs. H. Muhammad Jidar Barahima sebagai kepala sekolah yang ketujuh mulai pada tahun 2002 sampai 2008. Lalu beliau digantikan oleh Drs. Udil Hamzah pada tahun 2008 sampai sekarang. Jadi usia SMA Negeri 1 Watansoppeng telah mencapai 46 tahun.
2. Visi, Misi dan Tujuan SMA Negeri 1 Watansoppeng.
a. Visi SMA Negeri 1 Watansoppeng.
Unggul dalam mutu, berbudaya yang dilandasi iman dan taqwa
b. Misi SMA Negeri 1 Watansoppeng.
Melaksanakan pendidikan dan latihan yang bermutu dan berbudaya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekonologi.
Membentuk peserta didik yang berprestasi, berbdaya, beriman dan bertaqwa untuk menjadi lulusan yang mampu melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi.
Melaksanakan pembinaan profesionalisme Guru secara kontinu.
Mengembangkan lingkungan sekolah menuju komunitas belajar.
Menanamkan rasa kasih sayang melalui salam, senyum dan santun.
Melaksanakan pembinaan keagamaan secara kontinu.
Menggalang peran serta masyarakat.
c. Tujuan SMA Negeri 1 Watansoppeng.
Menciptakan siswa yang berkualitas sehinngga mampu bersaing diberbagai even.
Meningkatkan persentase lulus masuk perguruan tinggi yang favorit.
Meningkatkan kemampuan profesionalisme guru.
Menciptakan lingkungan sekolah sebagai lingkungan belajar.
Menciptakan budaya salam, senyum dan santun bagi warga sekolah.
Meningkatkan kualitas pelaksanaan ibadah.
Meningkatkan peran serta masyarakat.
d. Identifikasi Tantangan Nyata yang Dihadapi Sekolah
Masih rendahnya komitmen guru dan karyawan terhadap tugas dan kewjibannya.
Pemahaman KBK bagi guru dan karyawan masih terbatas.
Prestasi Akademik masih rendah
4. Lomba Olympiade Mafikib masih tingkat kabupaten
5. Hasil rata-rata nilai ujian akhir nasional untuk program Bahasa 6,28, program IPA 7, 51 dan program IPS 6,65
6. Terbatasnya Sarpras dalam menunjukkan KBM.
7. Pengaruh informasi dan pergaulan bebas anak remaja.
8. Pelaksanaan ekstra kurikuler belum maksimal.
9. Pemahaman imtaq masih terbatas.
e. Sasaran Kegiatan Sekolah
Aspek peningkatan Manajemen Sekolah
Meningkatkan Manajemen Sekolah.
Meningkatkan Kinerja Guru dan Karyawan.
Pelatihan penyusunan sillabi dan penilaian.
Monitoring / Evaluasi dan Pelaporan.
Menigkatkan prestasi belajar (NUN dan Olympiade Mafikib.
2. Aspek Peningkatan Kompetensi Guru dalam pelaksanaan KBK
Pelatihan Pengembangan ICT di Makassar.
Penerapan Pembelajaran ICT di sekolah
Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran ICT
3. Aspek Pengembangan Kurikulum dan Sistem Pengujian.
Penyusunan silabus dan sistem penilaian semua guru mata pelajaran
Melaksanakan analisis hasil evaluasi semua guru mata pelajaran
Melaksanakan pemeriksaan melalui scanner computer
Membuat laporan hasil studi setiap kelompok mata pelajaran
4. Aspek pengembangan model-model pembelajaran kreatifitas dan menyenangkan
Pengadaan White Board
Pengadaan Laptop, LCD Proyektor dan CD Pembelajaran
5. Aspek pengembangan sarana dan prasarana
Pengadaan dan perbaikan meja dan kursi guru dan siswa
Pengadaan komputer
Pengadaan alat dan bahan praktikum Laboratorium IPA
Perbaikan dan pemeliharaan gedung dan inventaris sekolah
Pengadaan scanner pemeriksaan ujian
6. Aspek pengembangan kreatifitas siswa bidang
Bimbingan dan latihan penulisan ilmiah remaja
Bimbingan dan latihan seni musik, seni tari dan seni rupa
Latihan try out tiga cabang olahraga (Basket, Volly dan Takrow)
Bimbingan dan latihan PMR, Pramuka, Sispala dan Paskibraka.
7. Aspek pengembangan pembinaan keagamaan
Tadarus Al-Qur’an setiap hari jumat selama 30 menit pada awal pelajaran.
Berdoa setiap awal jam pelajaran dan akhir jam pelajaran
Melaksanakan hari-hari besar Islam.
Pengajian siswa secara berkala.
8. Aspek peningkatan kemampuan tenaga administrasi, laboran dan pustakawan.
Pelatihan penggunaan komputer
Memberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan
Memberikan penghargaan kepada tenaga adminstrasi, laboran dan pustakawan yang berprestasi
9. Aspek penataan lingkungan sekolah
Penanaman pohon-pohon pelindung
Pembuatan taman-taman bacaan
Perbaikan dan pengadaan pagar
Pelaksanaan lomba 7 K antar kelas dalam lingkungan sekolah.

Perjalanan sang Pengabdi



Akhir Desember 1994, perjalanan pengabdian kumulai. Aku ditugaskan di sebuah desa terpencil di pesisir teluk Bone. Ragam kehidupan pedesaan yang selama ini tidak pernah kurasakan mulai menjadi sarapan pagiku. Aroma bau tanah bercampur air, teriakan bocah-bocah tak berbaju,suara lenguhan kerbau dan sapi, serta aneka perilaku masyarakat yang masih terbilang primitif, menjadi menu sehari-hariku.

Kurang lebih delapan tahun aku mengabdi di sebuah sekolah menengah pertama, aku hijrah ke ibu kota kabupaten dan melanjutkan pengabdian di sebuah sekolah menengah atas yang terletak di pesisir teluk bone. Selama aku mengabdi d sekolah tersebut, tak pernah sekali pun aku memiliki kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan latihan tentang pembelajaran. Jadinya, aku hanya mengembangkan model pembelajaran secara otodidak atau melalui inspirasi dan perasaan.

Tahun 2004 adalah tahun keunggulan bagiku. Di pertengahan itulah aku pindah mengabdi di SMA N 1 Unggulan Watansoppeng. Sejak saat itulah aku mulai mengenal berbagai pelatihan dari Pondok Madinah hingga hotel Dinasti, seperti Pelatihan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Teknologi Informasi Melalui Sekolah Cerdas Indonesia (SCI).
Inilah sekedar pengantar dariku, selengkapnya, jelajahilah blog ini dengan sepenuh hati dan sepenuh harap serta sepenuh makna!?.