MMAS

MMAS
Bersama Sastrawan Agus R Sarjono

Selasa, 25 November 2008

Inovasi Pembelajaran



MEWUJUDKAN KBM YANG INOVATIF
Oleh: Muhammad Arifai, S.Pd
(Guru SMA Negeri 1 Watansoppeng)


A. Pendahuluan
Kegiatan belajar mengajar (KBM) merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh setiap guru di kelas. Melalui KBM, guru menyajikan materi pembelajaran yang harus diserap oleh setiap siswa. Namun, kenyataan saat ini masih banyak siswa yang sulit menyerap materi pembelajaran yang disajikan oleh gurunya. Penyebab dari hal tersebut salah satunya adalah kualitas KBM yang dilaksanakan oleh guru. Guru dalam melaksanakan KBM masih kerap menerapkan model pembelajaran tradisonal. Pada model pembelajaran ini, suasana kelas cenderung terpusat pada guru. Guru sebagai subjek dan siswa sebagai objek sehingga siswa menjadi pasif.
Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) sekarang ini adalah masih rendahnya daya serap siswa terhadap materi pembelajaran yang disajikan. Hal tersebut dapat dilihat dari rerata hasil belajar peserta didik atau siswa yang masih memprihatinkan. Berdasarkan hal itulah maka perlu diwujudkan sebuah KBM yang inovatif. Melalui KBM yang inovatif, diharapkan siswa dapat menyerap materi pembelajaran dengan baik sehingga dayap serap mereka menjadi meningkat.
Kata kunci: Kegiatan belajar mengajar, inovatif
B. KBM yang Inovatif
Inovatif berasal dari kata inovasi yang berarti penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat). Kata ”inovatif” itu sendiri berarti bersifat pembaruan (KBBI, 1995: 380). Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa kegiatan bekajar mengajar (KBM) yang inovatif adalah KBM yang bersifat pembaruan.
Pembaruan dalam KBM merupakan suatu keharusan yang mutlak harus dilakukan oleh setiap guru. Dengan pembaruan kurikulum, dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) menjadi Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP), maka dituntut bagi setiap guru untuk melakukan perubahan paradigma dalam kegiatan belajar mengajar. Menurut Komaruddin (dalam Trianto, 2007: 2) bahwa perubahan paradigma dalam pendidikan dan pembelajaran adalah orientasi pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher centered) beralih berpusat pada siswa (student centered); metodologi yang semula lebih didominasi ekspositori berganti ke partisipatori; dan pendekatan yang semula lebih bersifat tekstual berubah menjadi kontekstual.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka dapat dipahami bahwa pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang setiap hari dilaksanakan haruslah mengalami perubahan yang lebih inovatif. Perubahan yang inovatif dari segi gagasan atau ide pembelajaran, metode pembelajaran, dan alat pembelajaran.
C. Mewujudkan KBM yang Inovatif
Kurikulum yang berlaku sekarang ini yakni KTSP sebagai pembaruan dari KBK, menghendaki agar pembelajaran tidak hanya mempelajari tentang konsep, teori dan fakta, tetapi juga aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian materi pembelajaran tidak hanya tersusun atas hal-hal sederhana yang bersifat hafalan dan pemahaman, tetapi juga tersusun atas materi yang kompleks yang memerlukan analisis, aplikasi dan sintesis. Untuk itu, guru harus memiliki sifat profesional dalam mewujudkan KBM yang inovatif agar proses belajar mengajar dapat berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Berdasarkan hal itulah maka sangatlah penting bagi para guru untuk memahami karakteristik materi pembelajaran yang akan disajikan, siswa, dan metode pembelajaran dalam setiap KBM terutama pemilihan model-model pembelajaran yang modern atau inovatif. Dengan demikian, KBM akan lebih variatif, inovatif, dan konstruktif dalam merekonstruksi wawasan pengetahuan dan implementasinya sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas siswa.
Untuk mewujudkan KBM yang inovatif, harus dimulai dari pemilihan model-model pembelajaran yang modern. Menurut Arends (2001:24) terdapat enam model pembelajaran yang praktis digunakan guru dalam mengajar, yaitu presentasi, pengajaran langsung, pengajaran berdasarkan masalah, pengajaran konsep, pembelajaran kooperatif, dan diskusi kelas.
Dalam mengajarkan suatu materi pembelajaran tertentu, harus dipilih model pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu, dalam memilih suatu model pembelajaran harus memiliki pertimbangan-pertimbangan misalnya materi pembelajaran, tingkat perkembangan kognitif siswa, dan fasilitas yang tersedia sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Salah satu model pembelajaran yang disebutkan di atas adalah presentasi. Dengan model presentasi, guru dapat menggunakan media pembelajaran berupa Laptop dan LCD guna mempresentasikan materi pembelajaran. Selain itu, siswa pun dapat mempresentasikan hasil pekerjaannya melalui laptop dan LCD untuk ditanggapi oleh siswa lainnya.
D. Kesimpulan dan Saran
Dari beberapa uraian yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa KBM yang inovatif dapat diwujudkan melalui penggunaan model pembelajaran yang modern atau inovatif. Salah atunya adalah model presentasi dengan menggunakan media pembelajaran laptop dan LCD atau proyektor. Pemilihan model pembelajaran tentu harus disesuaikan dengan materi pembelajaran, perkembangan kognitif siswa, dan sarana atau fasilitas yang tersedia. Dengan demikian, disarankan kepada setiap guru mata pelajaran agar senantiasa mempelajari dan menambah wawasannya tentang model pembelajaran yang modern dan inovatif. Hal ini demi memudahkan pelaksanaan KBM dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang disajikan.
Daftar Pustaka
Arends, Richard.2001. Classroom Instructional Management. New York: The Mc Graw-Hill Company.
Dinas Pend. dan Kebudayaan. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Usman.M. U. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wiryawan, S. A., dan Noorhadi. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.

Tidak ada komentar: